VARIABEL PENELITIAN
Oleh
Elvi Zuliani, SKM
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimilikinya
oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok yang lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh
satuan penelitian tentangsesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur
jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan,
pendapatan, penyakit dan sebagainya.
Berdasarkan hubungan fungsional antara variabei-variabel
dengan yang lainnya, variabel dibedakan menjadi dua, yaitu tergantung, akibat,
terpengaruh atau variabel dependen, dan bebas, sebab, mempengaruhi
atau variabel independen. Disebut variabel tergantung atau dependen
karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel independen.
Misalnya, variabel jenis pekerjaan (dependen) dipengaruhi oleh variabel
pendidikan (independen), variabel pendapatan (dependen) dipengaruhi oleh
variasi pekerjaan (independen), dan sebagainya.
Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dikelompokkan menjadi 4 skala
pengukuran, yakni: a) skala nominal, b) skala ordinal, c) skala interval dan d)
skala ratio.
1. Skala nominal, adalah suatu himpunan yang
terdiri dari anggota-anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan
memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain. Misalnya, jenis kelamin
dibedakan antara laki-laki dan perempuan; pekerjaan, dapat dibedakan petani,
pegawai, dan pedagang; suku bangsa, dapat dibedakan antara Jawa, Sunda, Batak,
Ambon, dan sebagainya. Pada skala nominal, kita menghitung banyaknya subjek
dari setiap kategori gejala, misalnya jumlah wanita dan pria. masing-masing
sekian orang, jumlah pegawai dan bukan pegawai sekian orang, dan sebagainva.
Masing-masing anggota himpunan tersebut tidak ada perbedaan nilai.
2. Skala ordinal, adalah himpunan yang
beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat, atau jabatan. Dalam skala
ordinal tiap himpunan tidak hanya dikategorikan kepada persamaan atau perbedaan
dengan himpunan yang lain, tetapi juga berangkat dari pertanyaan lebih besar
atau lebih kecil. Misalnya, variabel pendidikan dikategorikan SD, SLP, dan
SLTA, variabel pendapatan dikategorikan tinggi, sedang, dan rendah, variabel
umur dikategorikan anak-anak, muda, dan tua, dan sebagainya.
3. Skala interval, seperti pada skala ordinal,
tetapi himpunan tersebut dapat memberikan nilai interval atau jarak antar
urutan kelas yang bersangkutan. Kelebihan dari skala ini adalah bahwa jarak
nomor yang sama menunjukkan juga jarak yang sama dari sifat yang diukur.
Contoh:
Interval a sampai d adalah 4 – 1 = 3 interval d dan c
adalah 5 – 4 = 1. Dalam hal ini tiap anggota dalam kelas mempunyai persamaan
nilai interval. Contoh lain adalah tentang skala pengukuran suhu dengan
Fahrenheit dan Celsius, di mana masing-masing mempunyai aturan skala yang
berbeda letak dan jaraknya, meskipun masing-masing memulainya dari nol. Contoh
lain lagi adalah skala waktu tahun Masehi dan tahun Hijriah, meskipun
masmg-masing memulai dari bilangan 1.
1. Skala
ratio, adalah variabel
yang mempunyai perbandingan yang sama, lebih besar atau lebih kecil. Variabel
seperti panjang berat dan angka agregasi adalah variabel rasio. Misalnya,
apabila sekarang beras beratnya 1 kuintal. maka 5 karung beras beratnva 5
kuintal.
Pengertian Variabel Penelitian
Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang
atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain.(Hatch
& Farhady ,1981)
Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2007)
Bhisma Murti (1996) Variable didefinisikan sebagai fenomena
yang mempunyai variasi nilai.
Variasi nilai itu bisa diukur
secara kualitatif atau kuantitatif.
Menurut Sudigdo
Sastroasmoro Variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah
dari satu subyek ke subyek lainnya.
Variable
merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke
subyek lainnya.
Variabel adalah ciri atau sifat dari
suatu obyek penelitian yang mempunyai variasi
Misal: kursi adalah obyek
penelitian, variabelnya: bentuk, warna, ukuran
Bentuk, warna, ukuran, adalah
atribut dari variabel kursi
VARIABEL PENELITIAN
Definisi Konsep:
1. Variabel dapat didefinisikan sebagai
atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan yang lain (Hatch dan
Farhady, 1981, dalam Sugiyono, 2001, h.20).
2. Kerlinger (1973) menyatakan bahwa
variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
(Sugiyono, 2001, h.20).
Kesimpulan 1:
Variabel adalah atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai
“variasi” antara
satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan yang lain, sehingga
menunjuk pada suatu konstruk atau sifat yang akan dipelajari
3. Variabel penelitian itu adalah suatu
atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2001, h.20).
Kesimpulan 2:
Variabel adalah atribut dari seseorang atau obyek yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan
yang lain, yang ditetapkan oleh peneliti, sehingga menunjuk pada suatu konstruk
atau sifat yang akan dipelajari untuk diambil kesimpulan.
4. Secara sederhana variabel dikatakan
sebagai konsep yang mengalami variasi nilai. (Agus Purwanto, Dyah Ratih
Sulistyastuti, 2007, h.17).
Kesimpulan 3:
Variabel adalah konsep atau atribut dari seseorang atau
obyek yang mempunyai “variasi” nilai antara satu orang dengan yang lain atau
satu obyek dengan yang lain, yang ditetapkan oleh peneliti, sehingga menunjuk
pada suatu konstruk atau sifat yang akan dipelajari untuk diambil kesimpulan.
5. Variabel adalah obyek penelitian,
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1997,
h.96).
Kesimpulan 4:
Variabel adalah obyek yang menjadi titik perhatian
penelitian berupa konsep atau atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai
“variasi” nilai antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan yang
lain, yang ditetapkan oleh peneliti, sehingga menunjuk pada suatu konstruk atau
sifat yang akan dipelajari untuk diambil kesimpulan.
6. Variabel adalah hal-hal yang menjadi
obyek penelitian, yang ditatap (dijinggleng-Jawa) dalam suatu kegiatan
penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan variasi, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif.(Suharsimi Arikunto, 2010, h.17).
Kesimpulan 5:
Variabel adalah obyek yang menjadi titik perhatian
penelitian berupa konsep atau atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai
“variasi” nilai baik secara kuantitatif maupun kualitatif, antara satu orang
dengan yang lain atau satu obyek dengan yang lain, yang ditetapkan oleh
peneliti, sehingga menunjuk pada suatu konstruk atau sifat yang akan dipelajari
untuk diambil kesimpulan.
Variabel merupakan pengelompokan dua
atau lebih atribut
SKALA DATA VARIABEL
1. Skala Nominal: data yang hanya dapat
membedakan (mengkatagorikan), tidak diketahui tingkat perbedaanya dan tidak ada
urutanya
·
Misal:
jenis kelamin, agama, alamat, status perkawinan
2. Skala Ordinal: data yang mempunyai
kategori, mempunyai tingkat perbedaanya, tetapi tidak diketahui berapa nilai
tingkat perbedaanya
·
Misal:
golongan, pangkat, tingkat pendidikan
3. Skala Interval: data yang mempunyai
kategori, diketahui tingkat ada urutan, tidak ada nilai nol mutlak (artinya
mempunyaiàperbedaanya, nilai nol realnya ada nilai nol)
- Misal: suhu badan, nilai ujian
2.
Skala
Ratio: data yang mempunyai kategori, diketahui tingkat perbedaanya, ada urutan,
mengakui nilai nol mutlak (artinya tidak ada nilai nol = realnya tidak ada)
·
Misal:
berat badan, umur
PENGERTIAN VARIABEL
·
Variabel:
adalah suatu sifat atau fenomena yang menunjukan sesuatu yang dapat diamati dan
nilainya berbeda-beda
·
Sesuatu
dikatakan variabel, jika:
1. Mempunyai nama
2. Dapat diamati atau diukur
3. Nilainya berbeda-beda
4. Memiliki definisi verbal
5. Ada kelompok penggolongan atau
satuan
Contoh variabel tinggi badan:
·
Nama
: tinggi badan
·
Dapat
diukur : dapat
·
Nilai
pengukuran: berbeda
·
Definisi
verbal : jarak antara kepala – kaki
·
Satuan
: centimeter
Bagian dari variabel disebut:
atribut
·
Variabel:
jenis kelamin, tingkat pendidikan
·
Atribut:
laki, perempuan adalah atribut dari variabel jenis kelamin
·
Atribut:
SD, SMP, SMA, PT adalah atribut dari variabel tingkat pendidikan
SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN
- Jika kita akan meneliti tingkat pengetahuan ibu hamil, maka ibu hamil disebut subyek penelitian (tidak langsung), sedangkan tingkat pengetahuan disebut obyek penelitian (langsung)
- Meneliti jumlah kunjungan Puskesmas, maka Puskesmas adalah: subyek, sedangkan kunjungan: obyek
MACAM VARIABEL PENELITIAN
- Variabel Tergantung/ Akibat / Terpengaruh/ Dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain
- Variabel Bebas/ Sebab/ mempengaruhi/ Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain
- Contoh: hubungan antara variabel pendidikan dan pekerjaan maka variabel pendidikan adalah (variabel bebas), sedangkan variabel pekerjaan adalah variabel(tergantung), sebab pendidikan mempengaruhi pekerjaan
SEBUTKAN: MANA YANG TERMASUK
VARIABEL BEBAS DAN TERGANTUNG?
- Jenis olah raga dan bakat
- Pekerjaan dan jenis kelamin
- Kepribadian, pendidikan, dan keturunan
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
- Hubungan Asimetris
- Hubungan Simetris
- Hubungan Timbal Balik (Resiprocal)
HUBUNGAN VARIABEL ASIMETRIS
- Hubungan variabel Asimetris adalah hubungan suatu variabel yang mempengaruhi variabel lainya
HUBUNGAN VARIABEL SIMETRIS
- Hubungan simetris artinya kedua variabel ada hubungan tetapi tidak saling mempengaruhi
- Contoh: variabel Tinggi badan (Y1) dan Berat Badan (Y2) dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X)
- Antara Y1 dan Y2 ada hubungan, tetapi tidak saling mempengaruhi
HUBUNGAN VARIABEL TIMBAL BALIK
- Hubungan antar dua variabel yang saling mempengaruhi
- Misal: hubungan antara variabel malnutrisi dan variabel malabsorbsi
- Malabsorbsi akan menyebabkan malnutrisi
- Malnutrisi akan menyebabkan atropi mukosa usus halus, dan berakibat malabsorbsi
VARIABEL PERANTARA
- Variabel perantara atau penghubung: variabel yang menjadi penghubung antara variabel bebas dan variabel tergantung
- Misal: modernisasi (status wanita) dapat mempengaruhi fertilitas, tetapi tidak secara langsung, namun melalui kontrasepsi atau penundaan usia perkawinan, variabel kontrasepsi dan penundaan usia perkawinan disebut: Variabel Perantara
VARIABEL PENEKAN/ PRA KONDISI
- Variabel penekan atau prakondisi adalah variabel yang merupakan prasyarat bekerjanya variabel bebas dan variabel tergantung
- Contoh: Kuman M. TB (variabel bebas) menyebabkan penyakit TB proses diatas dapat berlangsung pada saat kondisià(varibel tergantung) tubuh lemah (variabel penekan/ prakondisi)
VARIABEL PENGGANGGU/ DISTORTER
- Variabel pengganggu/ distorter adalah variabel yang mengganggu bekerjanya variabel bebas dan variabel tergantung
- Contoh: Hipotesis: akseptor KB ekonomi lemah akan lebih banyak daripada ekonomi tinggi, ternyata hipotesis tersebut salah, hal ini disebabkan ada variabel pengganggu yaitu variabel status pekerjaan: PNS dan Non PNS, ternyata hipotesis tsb benar pada pegawai non PNS
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
- Definisi operasional adalah seperangkat instruksi yang lengkap untuk menetapkan apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukur variable.
- Definisi Operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. (Alimul Hidayat, 2007)
- Definisi Operasional ditentukan berdasarkan Parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran adalah Cara dimana variable dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya. Sehingga dalam Definisi
- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun definisi operasional sebuah variable adalah:
o Nama variable
o Definisi verbal variable
o Kelompok penggolongan variable
o suatu cara untuk menggolongkannya
- Agar variabel dapat diamati dan diukur, maka setiap konsep yang ada dalam permasalahan atau yang ada dalam hipotesis harus disusun Definisi Operasional.
- Definisi operasional dari variabel sangat diperlukan terutama untuk menentukan alat atau instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data.
- Sebagai contoh konsep orang lapar: Orang lapar dapat didefinisikan sebagai:
- Orang yang dapat menghabiskan sepiring nasi dalam waktu kurang dari dua menit
- Orang yang kelihatan mengantuk, tidak suka berbicara dan kelihatan lesu.
- Untuk menentukan seseorang lapar atau tidak, berdasarkan definisi 1 diperlukan sepiring nasi dan sebuah pencatat waktu, sedang berdasar definisi 2 tidak diperlukan alat, kecuali indera pengamatan
Contoh :
- Suatu penelitian dengan judul “Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada ibu hamil…”
- Berdasarkan judul tersebut, maka Variabel bebasnya (misalnya) adalah Obesitas, Diet Tinggi Garam, Genetik dan Umur. Sedangkan Variabel terikatnya adalah Hipertensi.
·
Maka
Definisi Operasionalnya dapat dibuat sebagai berikut :
NO
|
VARIABEL
|
DEFINISI OPERASIONAL
|
HASIL UKUR / KATEGORI
|
SKALA
|
1
|
Obesitas
|
Kelebihan massa tubuh responden
yang didapat berdasarkan perhitungan rasio berat badan dan tinggi badan pada
kurun waktu tiga bulan terakhir.
|
1 : IMT > 27 kg/m2
2 : IMT ≤ 27 kg/m2
|
Nominal
|
2
|
Diet Tinggi Garam
|
Kebiasaan responden dalam mengkonsumsi makanan yang
rasanya asin.
|
Intensitas :
1 : Sering
2. Tidak Pernah
|
Nominal
|
3
|
Genetik
|
Faktor keturunan yang dimaksud adalah
adanya riwayat hipertensi dalam keluarga yaitu orang tua atau saudara
kandung.
|
1: Ada Keluarga yg Hipertensi
2: Tidak ada keluarga yg hipertensi
|
Nominal
|
4
|
Umur
|
Usia responden yang terhitung
sejak lahir hingga ulang tahun terakhir.
|
1: Muda
(16 – 25 tahun)
2: Dewasa
(26 – 35 tahun)
3: Tua
(36 – 46 tahun)
|
Ordinal
|
5
|
Hipertensi
|
Suatu keadaan dimana tekanan darah
responden (ibu hamil) melebihi batas normal yaitu sistolik ≥ 150 mmHg dan
Diastolik > 90 mmHg.
|
Borderline :
• TS : 140 – 159 mmHg.
• TD : 90 – 99 mmHg.
Ringan :
• TS : 160 – 179 mmHg.
• TD : 100 – 109 mmHg.
|
Ordinal
|
REFERENSI:
- Budiarto, 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar, Jakarta, EGC
- Hasan, 2005, Pokok Pokok Materi Statistik 1 (statistik Deskriptif), Jakarta, Bumi Aksara
- Hasan, 2005, Pokok Pokok Materi Statistik 2 (statistik Infereansif), Jakarta, Bumi Aksara
- Nasution, 2004, Metode research (penelitian Ilmiah), Jakarta, Bumi Aksara
- Silalahi, 2003, Metodologi Penelitian dan Studi Kasus, Sidoarjo, Citramedia
- Tjokronegoro, 2004, Metologi Penelitian Bidang kedokteran, Jakarta, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar